Jelang Kapolda Aceh Pamit, Ratusan Anak Pemulung Kejar Mobil Box Polisi



Ratusan Bingkisan Paket peralatan sekolah dari Kapolda Aceh diberikan kepada anak anak sekolah dilingkungan pemulung Gampong Jawa, Kuta Raja, Banda Aceh, Selasa (10/8/2021)


Mobil BOX Polisi berisikan ratusan paket peralatan sekolah yang akan dibagikan kepada ratusan anak anak di lingkungan pemulung, Gampong Jawa, Banda Aceh 


KABAR ACEH | Banda Aceh - Ratusan anak pemulung dari Kampung Jawa Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh berlari mendekati mobil Box Polisi yang datang kelingkungan mereka, Selasa (10/8/2021)


Tak lama turun dari mobil beberapa personel Polri berbadan tegap dengan sigap membatasi dan memberikan jarak antar mereka agar tidak berkerumun serta memperingatkan untuk memakai masker.

Setelah beberapa saat turun seorang perwira berpangkat Ajun Komisaris Polisi memberi pengarahan kepada anak-anak pemulung tersebut. 

“Selamat sore adik-adik! Apakabar semuanya?” Sapa perwira tersebut. “Baikkkkk!!!!” teriak ratusan anak pemulung yang sudah tidak sabar untuk melihat isi mobil besi yang sudah terparkir dilingkungan mereka.

“Sore ini, kami dari staf pribadi Kapolda Aceh akan membagikan seluruh adik-adik tas sekolah lengkap dengan isinya, disamping itu juga kami sudah menyiapkan ratusan buku bacaan untuk adik-adik, siapa yang mau???”_ teriak perwira itu lagi.



Anak-anak pemulung pun menjerit histeris, suara sorak sorai kegirangan menggema diantara botol-botol bekas dilingkungan kumuh tersebut. Namun demikian, para petugas Polisi tersebut mengingatkan kembali untuk mengambil paket bantuan dengan satu persatu dan menjaga jarak antara satu dan lainnya.

Kali ini Irjen Pol Drs. Wahyu Widada,M.phil mengutus staf pribadinya untuk membagikan ratusan paket tas dan perlengkapan alat sekolah serta ratusan buku bacaan kepada anak-anak pemulung Gampong Jawa Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.

Kegiatan tersebut mendapat antusias dari anak-anak yang selama ini jarang tersentuh. Selama ini mereka hidup dipinggiran kota Banda Aceh, mayoritas orang tua mereka mencari nafkah di tempat pembuangan Akhir (TPA) untuk mencari barang-barang bekas yang dapat didaur ulang untuk dijual kembali. Biasa mereka tinggal di rumah-rumah kumuh yang terbuat dari teriplek bekas, kardus, kayu, dan bahan bekas lainnya untuk bertahan hidup.

Disana terdapat taman edukasi Anak Pemulung yang didirikan oleh Maulidar Yusuf (30) sejak tahun 2012. Taman edukasi anak pemulung tersebut berdiri karena kegelisahannya terhadap semangat pendidikan anak-anak pemulung yang rendah karena lingkungannya.

Ia menjadi relawan untuk membantu kesulitan anak-anak pemulung dalam belajar dan memberikan pendidikan tambahan diluar sekolah.

“Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kepedulian bapak Kapolda Aceh terhadap pendidikan anak-anak disini, semoga dengan bantuan ini, mereka menjadi semangat kembali untuk melanjutkan pendidikan yang kelak akan menjadi pemutus rantai kemiskinan di garis keturunan keluarganya dimasa mendatang” ucap Maulidar 
didampingi ratusan anak-anak yang saling bercengkrama bahagia.



Disela-sela kegiatan, tak lupa jenderal bintang dua tersebut menyempatkan diri berkomunikasi melalui media Video Call kepada relawan dan anak-anak pemulung, “Halo anak-anak, apa kabar, semangat terus ya belajarnya. Ingat kesuksesan adalah hak semua orang, tidak perduli siapa orang tua kita, tidak perduli apa latar belakang kita, jika kita belajar, berdoa, dan berusaha, kelak kita akan sukses dimasa depan.

Jaga kesehatan ya, salam untuk orang tua dirumah semuannya, untuk maulidar sebagai relawan, terus berbuat baik, jadilah pelita diantara mereka, bimbing dan dukung mereka hingga mendapat pendidikan yang baik, kelak Aceh akan maju dan sukses ditangan-tangan mereka dimasa mendatang”. ucap Wahyu.

Seluruh kegiatan diatas terangkum didalam sebuah video viral yang tersebar luas dimedia sosial. Didalam Video tersebut, jenderal berbintang dua yang sebentar lagi akan dilantik Kapolri menjadi Asisten Sumber Daya Manusia Polri menyempatkan diri untuk berpamit kepada seluruh masyarakat Aceh.

”Kepada seluruh masyarakat Aceh, saya mohon pamit dan undur diri. Saya meminta maaf apabila ada ucapan, perbuatan, atau kekhilafan selama saya menjabat selaku Kapolda Aceh. Percayalah saya telah jatuh cinta dengan Aceh. Aceh telah banyak mengajarkan saya kehidupan dalam bingkai syari’ah Islam".

"Meskipun saya jauh, Aceh selalu ada dihati saya. Saya cinta Aceh. Saya akan terus memantau Aceh dari kejauhan, semoga sepeninggalan saya, Aceh menjadi Provinsi yang maju dan sejahtera dimasa yang akan datang. Bak ta tunyok bek meu iseuk, Bak ta Peudeuek beu meulabang (apa yang telah ditetapkan jangan bergeser, dimana diletakan, disitu dipaku), ayo semangat!",ujarnya.

Tampuk kepemimpinan Kapolda Aceh akan bergeser dari Irjen Pol. Drs Wahyu Widada, M.Phil kepada Irjen Pol Ahmad Hydar S.H, M.M, pada Selasa 10 Agustus 2021 di Mabes Polri. [Red/ SR]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru