Warga Keluhkan Loket Pembayaran Listrik di Kantor PLN Blangpidie Tutup

Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blangpidie 


KABAR ACEH | Blangpidie - Sejumlah warga di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengeluh akibat tutupnya loket pembayaran tagihan listrik pasca bayar di Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blangpidie, kabupaten setempat.

Pasalnya, warga enggan untuk melakukan pembayaran tagihan listrik di loket-loket luar atau kios tempat pembayaran terdekat yang telah ada.

Hal itu alasan warga, selain di loket luar dikenakan tarif biaya administrasi pembayaran, juga sebagian masyarakat sudah terbiasa datang lansung bayar ke loket kantor PLN yang beralamat di Jalan Letkol BB Jalal Susoh itu.

Salah satunya, warga di Kecamatan Susoh, Aswar (62) mengeluh karena loket pembayaran listrik di kantor PLN itu sudah tutup.

"Selama ini saya biasanya bayar langsung ke loket kantor PLN, karena tidak dikenakan biaya administrasi, jadi saya heran kenapa loketnya sudah tutup," keluhnya

Ia mengira, tutupnya loket pembayaran listrik oleh pihak PLN Blangpidie tersebut dikarenakan akibat dampak pandemi covid-19.

"Saya kirain tutup karena dampak virus corona, cuma sudah terlalu lama sejak bulan April lalu," ujarnya

Sedangkan hal itu, tambahnya sudah sampai dengan bulan Agustus sekarang loket pembayaran di kantor PLN itu masih saja belum buka.

Sambung Aswar, Ia juga menyatakan, walaupun dimana-mana telah tersedia loket pembayaran tagihan listrik, namun dirinya enggan untuk membayarnya karena dikenakan tarif biaya administrasi.

"Kalau bayar di loket luar dikenakan biaya administrasi per sekali transaksi," imbuhnya

Aswar menyebutkan, tarif biaya administrasi yang harus dikeluarkan jika membayar tagihan listrik di tempat kios-kios loket luar sebesar Rp. 3.000,- 

Bahkan, dibeberapa tempat katanya ada yang lebih dari jumlah itu.

Hal senada juga dikeluhkan oleh salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Blangpidie, Nasyatul (31) yang mengatakan loket pembayaran listrik di kantor PLN semestinya tetap buka. 

Meski tambahnya, dalam situasi pandemi covid-19 ini loket pembayaran listrik di kantor PLN tetap beroperasi dengan ikut menerapkan protokoler kesehatan kepada masyarakat.

"Bank saja buka, mereka terapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan nasabah memakai masker dan jaga jarak," sebut Nasyatul

Menanggapi perihal tersebut, secara terpisah, Spv. bidang pelayanan pelanggan dan administrasi ULP PLN Blangpidie, Anugrah Tito, S.T kepada media ini, Selasa (11/8/2020) di Blangpidie, menyampaikan alasan tutupnya loket pembayaran listrik di kantornya tersebut disebabkan telah berakhir kerjasama MOU pihak bank Bukopin dengan PLN wilayah Aceh.

"Kalau sejak bulan April sampai Mei memang karena situasi pandemi covid, sehingga loket pembayaran di kantor tutup untuk menghindari banyaknya kerumunan," ungkap Tito

Ia menerangkan, bank Bukopin selama ini merupakan bank yang menyediakan loket pembayaran tagihan listrik kepada masyarakat melalui kerjasama MOU antara bank Bukopin, loket Nona (Non Admin) dengan kantor ULP PLN Blangpidie.

"Sebelumnya bank Bukopin melalui loket non admin bekerjasama dengan kita dalam hal penyediaan loket pembayaran tagihan listrik di kantor kepada masyarakat," terangnya

Namun, kata Tito, mulai sejak bulan Juni lalu pihaknya menerima informasi bahwa MOU tersebut sudah berakhir, sehingga loket pembayaran di kantor ULP Blangpidie tidak dibuka lagi.

"Kita terima informasi dari pihak bank Bukopin Aceh terhitung sejak bulan Juni,  layanan loket pembayaran tagihan listrik di kantor sudah tutup, karena MOU kerjasamanya telah berakhir," jelasnya

Lanjut Tito, Ia mengatakan untuk pembayaran tagihan listrik kedepan, masyarakat dapat membayarnya di loket-loket pembayaran terdekat.

Seperti, sebutnya, di kantor pos, melalui ATM, dan loket-loket lain yang menyediakan fasilitas pembayaran tagihan listrik yang ada disekitar lokasi tempat tinggal masyarakat.

"Akan tetapi dikenakan biaya administrasi sesuai dengan tarif yang telah ditentukan di tempat loket pembayaran tersebut," pungkasnya. [SS]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru