Disperindag sebut 90 persen telur Aceh dipasok dari Sumatera Utara


BANDA ACEH - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh menyatakan bahwa pasokan telur untuk tanah rencong sebagian besar atau 90 persen lebih dipasok dari provinsi Sumatera Utara (Sumut).

"Pasokan kita (telur ayam) hampir 90 persen lebih itu dari Sumatera Utara," kata Kepala Disperindag Aceh Mohd Tanwier, di Banda Aceh, Jumat, 18 Maret 2022.

Karena sebagian besar dipasok dari Sumut, kata Tanwier, maka dari itu harga telur ayam di Aceh naik dalam beberapa waktu ini, karena terjadi permasalahan pada biaya operasional hingga akibat banjir di sejumlah daerah di Aceh.

Tanwier mengatakan, saat ini harga telur di Aceh naik menjadi Rp26.700 per kilogram dari normal Rp24.000 per kilogram. Termasuk harga per papannya.

"Per papannya sekarang naik menjadi Rp50.000 dari harga normal hanya Rp40.000 sampai Rp42.000 per papannya," ujarnya.

Tanwier menjelaskan, harga telur di Aceh meningkat karena terjadinya kenaikan biaya operasional terhadap telur itu sendiri. Kemudian juga ada kaitannya dengan pakan dari peternak ayam petelur.

Jika melihat trendnya, kata Tanwier, harga telur tersebut diperkirakan bakal terus naik, namun itu semua juga tergantung kebijakan pemerintah terhadap hal ini.

Selain masalah telur, Tanwier juga menyampaikan bahwa saat ini terjadi permasalahan terhadap gula, karena dilaporkan stok gula sekarang ini mulai menipis hingga ke nasional.

"Kemungkinan menurunnya stok pemerintah itu dikarenakan telatnya impor gula, dan juga musim paceklik di beberapa tempat terhadap produksi tebu," kata Tanwier.

Untuk Aceh, meski stok gula mulai menipis, namun diperkirakan masih mencukupi, harganya gula pasir di Aceh saat ini mencapai Rp15.000 per kilogram. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru