Toko Roti Bread Top di Bireuen Diserang Isu Hoax

Pemilik Toko Roti Bread Top Bireuen Bersama Karyawannya.
Foto: Ist


KABAR ACEH | Bireuen- Merebaknya isu covid-19 kian mengkhawatirkan masyarakat di Aceh, parahnya lagi dibalik bencana global ini publik juga disuguhkan ragam informasi Hoax, yang disebarluaskan oleh oknum tertentu. Dampaknya, sangat merugikan sejumlah pihak, akibat diserang isu hoax.

Setelah disinformasi (hoax) meninggalnya manager operasi PT Perta Arun Gas, karena positif terjangkit virus corona menyebar luas di media sosial, padahal pihak RSUDZA Banda Aceh yang merawat pasien ini, belum memperoleh hasil konkrit dari uji lab. 

Sehingga, menyisakan kesedihan mendalam pihak keluarganya. Kini, kembali beredar isu palsu, tentang pemilik Bread Top di Kota Bireuen terpapar covid-19, sehingga menimbulkan keresahan warga, akibat informasi bohong ini membuat masyarakat ketakutan, serta enggan berbelanja di toko roti ternama ini.

Sejak dua hari terakhir, sejumlah pesan bernada menakuti warga tersebar luas di jejaring media sosial. Diantaranya berbunyi "ini toko bread top dan toko sepeda santosa dah diisolasi, karena baru pulang dari Cina,..laporan dari asosiasi Cina di Bireuen dan sudah dibenarkan sama keuchik nan kota". Isu itu, tak berlangsung lama berkembang dan meluas, melalui medsos yang menyebar begitu cepat ke masyarakat.

Sontak saja, isu tersebut merisaukan warga Bireuen, yang masih bimbang dan dihantui ancaman covid-19. Padahal, fakta kebenarannya Toko Bread Top di jalan Mawar Kota Bireuen, masih tetap buka dan melayani pembeli seperti biasa. Bahkan, pemilik usaha roti ini masih segar bugar, serta belum masuk daftar ODP.

Buntut penyebaran informasi bohong ini, bukan saja merugikan bisnis penjualan aneka jenis roti produksi Bread Top, yang cukup diminati masyarakat Bireuen, tetapi turut menyudutkan etnis Tionghoa itu, karena dianggap sebagai orang yang berbahaya dan berpotensi jadi penyebar virus corona. Disamping juga menyebabkan keresahan, seolah-olah ada warga yang positif terjangkiti Covid-19. Padahal seperti diketahui publik, jika hingga kini di Bireuen belum ada Rapid Test, untuk memastikan seseorang telah positif terpapar virus yang sedang mengancam dunia itu.

Halimun (56) pemilik Bread Top Bireuen, saat ditemui awak media ini mengaku sedih dan terpukul, atas tindakan oknum yang tega dan sengaja menciptakan isu hoax itu. Meski tidak mempersoalkan anjloknya omset penjualan, namun dia menyayangkan karena akibat informasi bohong ini, justru menambah beban fikiran dan kekhawatiran masyarakat, atas isu ancaman wabah virus corona di wilayah itu.

Dia mengaku, selama kurun waktu 2020 dirinya beserta keluarga, belum pernah keluar kota karena masih fokus menjalankan usaha toko roti ini. Bahkan, dirinya juga bukan salah satu warga yang berstatus ODP, 

"Saya menyesalkan tindakan penyebar isu hoax ini, meskipun tidak mempersoalkan masalah itu, tetapi saya hanya ingin masyarakat Bireuen tahu fakta sebenarnya, kami sekeluarga dan para karyawan Bread Top masih dalam kondisi baik semuanya," ungkap Halimun.

Meski awalnya dia sempat shock, akibat diterpa isu palsu itu, namun saat ini telah dapat mengatasi gangguan psikologis tersebut, berkat dukungan moril keluarga dan sejumlah masyarakat, yang memberi motivasi untuk melawan serangan hoax itu.

Keuchik Bandar Bireuen, Adnan Adam yang dikonfirmasi terkait masalah tersebut, memastikan isu yang menyerang Bread Top sebagai informasi bohong. Dirinya tidak pernah memberi keterangan, atau menyampaikan pernyataan bahwa pemilik usaha roti ini terjangkiti Covid-19, seperti berita hoax yang sudah menyebar itu.

Namun, dia mengakui sebagai keuchik kota, sudah mengingatkan warga etnis Tionghoa, apabila ada keluarga mereka yang kembali dari luar kota ataupun luar negeri, untuk segera melapor dan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari, guna menghindari penyebaran virus ini.

"Saya pastikan, bahwa berita pemilik Toko Bread Top terkena Covid-19 adalah isu hoax, kami dari perangkat desa tetap melakukan pemantauan terhadap warga. Termasuk, WNI keturunan dan keluarga mereka di Bandar Bireuen," sebutnya serah mengaku persoalan berita bohong itu, telah disampaikan ke pihak kepolisian.

Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK M.Si kepada awak media ini menuturkan, sesuai maklumat Kapolri yang telah disebarluaskan, dalam rangka mencegah dan mengantisipasi ancaman penyebaran Covid-19, turut menghimbau masyarakat agar tetap waspada serta selalu melindungi diri dan keluarga. Selain itu, untuk sementara waktu dapat mengurangi aktifitas di luar rumah dan selalu menjaga kebersihan.

Terkait maraknya isu hoax yang tersebar luas, dia meminta masyarakat tidak terpengaruh, dengan berita-berita yang belum jelas fakta kebenarannya, sehingga dapat menimbulkan keresahan,"Satgas Gakkum Polres Bireuen yang dipimpin Kasat Reskrim, akan melakukan upaya penegakkan hukum terhadap pelaku, jika terindikasi menyebarkan berita bohong ini," tegasnya. [RED]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru