ACEH UTARA - Suasana penuh khidmat menyelimuti setiap ruang ujian di berbagai sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Aceh Utara. Para guru duduk dengan mushaf Al-Qur'an di hadapan mereka, membaca dengan penuh kesungguhan di bawah pengawasan tim penilai. Bukan sekadar tes biasa, kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan besar Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk memperkuat karakter keislaman di dunia pendidikan.
Program ini merupakan tindak lanjut dari visi religius Bupati Aceh Utara H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M. (Ayah Wa) dan Wakil Bupati Tarmizi, S.I.Kom. (Panyang), yang sejak awal kepemimpinannya menekankan pentingnya pendidikan berbasis nilai-nilai Islam di seluruh satuan pendidikan.
Tes kemampuan membaca Al-Qur'an bagi para guru SD dan SMP ini dilaksanakan secara serentak di masing-masing Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Sebelumnya, program serupa telah lebih dulu dilaksanakan untuk para kepala sekolah dan mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat serta tokoh pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos., M.Pd, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun karakter dan akhlak mulia di lingkungan pendidikan.
"Guru adalah teladan bagi murid. Maka kemampuan membaca dan memahami Al-Qur'an menjadi sangat penting, bukan hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai dasar pembentukan akhlak di sekolah," ujarnya, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar penilaian kemampuan baca Al-Qur'an, tetapi juga menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat pembelajaran Al-Qur'an di kalangan tenaga pendidik.
"Program ini sejalan dengan visi Bupati Ayah Wa dan Wakil Bupati Panyang yang menekankan penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, terutama melalui tahfidz Al-Qur'an. Diharapkan, para guru dapat memperbaiki tajwid dan menumbuhkan semangat untuk terus belajar dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur'an," tambah Jamaluddin.
Ke depan, Dinas Pendidikan juga berencana memperluas kegiatan serupa ke tingkat siswa. Setelah para guru mengikuti tes baca Al-Qur'an, giliran para siswa SD dan SMP akan diuji kemampuan mereka.
"Kita akan melihat tingkatan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an. Ada tiga kategori: mampu, kurang mampu, dan tidak mampu. Bagi yang tidak mampu, nanti akan kita remidialkan. Sedangkan yang mampu akan kita arahkan mengikuti program tahfidz di sekolah masing-masing," jelasnya.
Sementara itu, Ketua K3S Kecamatan Langkahan, Rusli, S.Pd, mengatakan bahwa pelaksanaan tes di wilayahnya berlangsung lancar dan penuh antusiasme. "Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan tes baca Al-Qur'an di SDN 2 Langkahan. Guru-guru dari 14 sekolah hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat," ujarnya.
Rusli menambahkan, kegiatan ini digelar secara bergiliran di tiap sekolah agar seluruh guru dapat berpartisipasi. Ia juga menilai, program ini bukan hanya tentang evaluasi kemampuan, melainkan pembinaan spiritual bagi para pendidik.
"Para guru menyadari bahwa membaca Al-Qur'an bukan hanya kewajiban, tetapi juga bagian dari tanggung jawab moral sebagai pendidik. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi agenda rutin Dinas Pendidikan Aceh Utara," kata Rusli.
Dengan adanya program ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menegaskan komitmennya untuk membangun sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Islam. Melalui peningkatan kemampuan baca Al-Qur'an di kalangan guru, diharapkan lahir generasi pendidik yang berakhlak mulia dan menjadi contoh bagi peserta didik.
Langkah ini sekaligus memperkuat pondasi keislaman di sektor pendidikan, menuju cita-cita bersama mewujudkan masyarakat Aceh Utara yang religius, cerdas, dan berakhlak mulia. []
