SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BREAKING NEWS
  • KABAR Kategori
  • _Hukum
  • _Politik
  • _Parlementaria
  • _Inforial
  • _Nasional
  • _Ekbis
  • _News
  • _Sport
  • _Pemerintah Aceh
  • _Index
  • KABAR Daerah
  • _Lhokseumawe
  • _Aceh Utara
  • _Bireuen
  • _Banda Aceh
  • _Pidie
  • _Simeulue
  • KABAR Redaksi
  • _Redaksi
  • _Siber
  • _Kode Etik
  • _Iklan
  • _INAPROC Katalog Pariwara
  • _INAPROC Katalog Banner
  • _INAPROC Katalog Elektronik Iklan Online
  • KABAR Layanan
  • _For Your Business
  • _Pasang Mata
Kabar Aceh

BARBEQUE

  • Home
  • Hukum
  • Politik
  • Parlementaria
  • Inforial
  • Nasional
  • Ekbis
  • News
  • Sport
  • Beranda
  • Pemerintah Aceh

Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting

  • Lebih kecil
  • Bawaan
  • Lebih besar
Bagikan:

BANDA ACEH - Pemerintah Aceh menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan dan stunting di Aceh.

Demikian disampaikan Plt Sekda Aceh, Alhudri saat menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, di Ruang Rapat Sekda Aceh, Senin (3/3/2025).

Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat dan Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal.

Dalam pertemuan tersebut, Alhudri menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan dan stunting di Aceh.

"Harus ada kerja sama yang solid. Kami berharap agar keluarga miskin ekstrem dapat naik statusnya, dan yang miskin bisa keluar dari status miskin," ujar Alhudri.

Ia juga menyoroti pentingnya memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai penanganan stunting, dengan menekankan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah harus sampai pada anak-anak, bukan hanya kepada orang tua. "Bantuan itu untuk anak, bukan untuk orang tua yang mengonsumsinya," ujar Alhudri.

Alhudri juga menyebutkan bahwa banyak anggaran penanganan stunting saat ini lebih banyak dialokasikan untuk operasional, yang seharusnya digunakan lebih efektif. Untuk itu, ia meminta data yang akurat untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan aparat di tingkat kecamatan, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas, yang memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai kondisi masyarakat.

Data yang akurat, kata Alhudri, akan sangat membantu dalam menanggulangi kemiskinan dan stunting. Ia mendorong Pemda dan BKKBN untuk memastikan bahwa data yang digunakan antara kedua pihak tersebut sama, sehingga tidak ada lagi kemiskinan yang tidak tercatat secara riil. "BKKBN dan Pemda harus memiliki data yang sama agar tidak ada lagi klaim miskin yang tidak benar," ujarnya.

Alhudri juga berbagi pengalamannya saat menjabat sebagai Penjabat Bupati Gayo Lues, di mana ia berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 4.077 menjadi hanya 63 orang dan menurunkan angka stunting sebesar 19,2 persen. "Perbaiki infrastruktur, ekonomi naik, dan stunting turun. Itulah yang kami buktikan di Gayo Lues," ujar Alhudri.

Dalam kesempatan tersebut, Safrina Salim menyampaikan bahwa stunting masih menjadi masalah besar di Aceh, dengan sekitar 38.004 keluarga berisiko stunting.

Stunting tidak hanya disebabkan oleh kurangnya gizi, tetapi juga oleh akses terbatas terhadap air bersih dan fasilitas jamban sehat. Untuk itu, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat melalui lembaga-lembaga seperti PAUD dan Posyandu untuk menangani masalah ini secara komprehensif.

Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya pemberdayaan lansia, di tengah persiapan Indonesia menuju usia emas pada tahun 2045. Pemberdayaan lansia sangat krusial agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan sosial. Lansia yang mandiri tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada usia produktif, tetapi juga berkontribusi pada penguatan struktur sosial di masyarakat. Dengan kemampuan yang dimiliki, lansia bisa tetap aktif dan produktif dalam berbagai sektor, baik itu ekonomi, sosial, maupun budaya.

Alhudri menutup pertemuan dengan memberikan apresiasi kepada BKKBN dan pihak terkait atas kerja sama yang telah terjalin. Ia optimis bahwa dengan kolaborasi yang solid, masalah kemiskinan dan stunting di Aceh dapat diatasi secara efektif dan berdampak jangka panjang. (MC 01)
Tag:
  • Pemerintah Aceh
Bagikan:
Berita Terkait
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
Berita Terbaru
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
  • Pemprov Aceh Tekankan Sinergi Atasi Kemiskinan dan Stunting
Tampilkan lebih banyak
Terpopuler
  • Abi Nanda: Terkuak Dugaan Penyalahgunaan Dana Publik dalam Perayaan HUT ke-26 Bireuen

  • Surya Dharma: Plt Sekda dan Kepala SKPK Masih Tiarap, Pemkab Bireuen Jalan Ditempat

  • Upaya Hukum Calon Pengantin Kandas atas Pemkab Bireuen, JPN Kejari Menang Gugatan

  • HRD: Bupati Jangan Lengah, Jemput Program ke Pusat, Bukan ke Desa

  • Momen Haru di Kejari Bireuen, Kajari Munawal Hadi Pimpin Apel Terakhir Sebelum Pindah Tugas

KABAR Sponsor
Artikel Lainnya
Ad
Ad
Kabar Aceh
Kabar Aceh adalah situs web Berita, dan hiburan Anda. Kami memberi Anda berita dan informasi terbaru langsung Aceh.

Contact us: kabaraceh.id@gmail.com
  • Redaksi
  • Siber
  • Iklan/Advertorial
  • Kode Etik
  • Sitemap
  • Karir
Copyright © 2019 - , Kabar Aceh. All right reserved