Pj Wali Kota Banda Aceh Tinjau Pasar Murah yang Digelar Disperindag Aceh

BANDA ACEH – Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq meninjau pasar murah yang digelar Pemerintah Aceh melalui Disperindag Aceh di halaman kantor UPTD Metrologi Aceh, Jalan Tgk Hasyim Banta Muda, Kampung Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Rabu, 9 November 2022.

Didampingi sejumlah kepala SKPK terkait, Bakri Siddiq turut membantu petugas Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Banda Aceh dalam melayani masyarakat yang membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga yang telah disubsidi pemerintah tersebut.

Ada lima komoditi bahan pokok yang dijual di sana, yakni Beras 10 Kg seharga Rp 70 ribu, Minyak Goreng kemasan 2 liter Rp 35 ribu, Gula 2 Kg Rp 21 ribu, Tepung 1 Kg Rp 11 ribu, dan Telur satu papan (30 butir) dijual dengan harga Rp 38 ribu. Total ada 250 kupon yang disiapkan panitia.

Bakri Siddiq pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah menggelar pasar murah dalam rangka penanganan inflasi tersebut. “Alhamdulillah, masyarakat terutama kaum ibu sangat antusias menyambut pasar murah ini. Tadi ada juga bilang agar kegiatan ini terus dilakukan pemerintah.”

Pemko Banda Aceh, kata Bakri, juga akan telah menggelar pasar murah pada 11-14 Oktober lalu. “Syaratnya cukup dengan menunjukkan KTP Banda Aceh. Ke depan menjelang hari-hari besar atau begitu ada indikasi kenaikan harga barang, akan kita gelar lagi pasar murah bagi masyarakat,” ujarnya.

Apalagi, operasi pasar berupa penyelenggaraan pasar murah tersebut merupakan salah satu instruksi pemerintah pusat dalam upaya pengendalian inflasi. “Di samping pasar murah, kita juga rutin turun ke pasar-pasar untuk memantau stok dan harga barang terkendali, serta memastikan rantai atau distribusi barang ke Banda Aceh berjalan lancar.”

Pihaknya pun, kata Bakri, senantiasa bersinergi dengan stakeholder terkait untuk mengendalikan inflasi. “Berkat dukungan Bank Indonesia, OJK, Bulog, Pemerintah Aceh, Polresta dan unsur Forkopimda Banda Aceh lainnya, serta masyarakat, inflasi November bisa kita tekan menjadi 6,92 persen dibanding bulan sebelumnya 7,85 persen,” ujarnya. 

Secara terpisah, Kadis Perindag Aceh, Ir. Muhammad Tanwier, MM mengatakan, operasi pasar di provinsi Aceh dalam upaya menekan laju inflasi dengan subsidi Rp.2.000 per Kilogram, dan harga jual beras premium kemasan Isi 5 kilogram dibandrol dengan harga Rp.53.000,- dan isi 10 kilogram dihargai Rp.105.000, jelas Tanwier.

Selain itu disediakan paket dengan besaran total harga Rp.172.000,- dengan rincian isi paket terdiri dari, Beras 10 Kg seharga Rp.70.000,- Telur 1 Papan, Rp.35.000,- Minyak Goreng kualitas premium 2 Liter, Rp.35.000,- Gula 2 Kg, Rp.21.000,- dan tepung 1 kg, seharga Rp.11.000. [](/Adv)

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru