Tinjau Banjir Aceh, HRD dan Wamen PUPR Salurkan Bantuan Korban Banjir

H Ruslan M Daud (HRD) (Jaket Coklat) dan Wamen PUPR Jhon Wempi Wetipo (Tengah) saat Berkunjung ke Bendungan Krueng Pase yang Jebol akibat Banjir di Kab. Aceh Utara, Selasa (8/12)


HRD dan Wamen PUPR saat menyerahkan Bantuan Sembako kepada pengungsi korban banjir di Lhoksukon, Kab. Aceh Utara, Selasa (8/12)


KABAR ACEH | Aceh Utara- H Ruslan M Daud (HRD) Anggota Komisi V DPR RI, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Selasa (8/12/2020) siang, bersama Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jhon Wempi Wetipo, MH meninjau lokasi banjir dan bendungan Krueng Pasee yang jebol akibat banjir.

Pada kunjungan tersebut, HRD dan Wamen juga menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako dan berbagai kebutuhan pokok lainnya untuk para pengungsi korban banjir di Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.

Sebagaimana diketahui, jebolnya bendungan Krueng Pase tersebut akibat diterjang banjir pada Minggu (6/12) lalu. Sehingga menyebabkan keresahan bagi petani di 9 kecamatan dalam wilayah kabupaten setempat.

Wujud antisipasi keresahan petani di wilayah tersebut, HRD bersama Wamen PUPR serta rombongan, meninjau langsung ke lokasi dan akan menggunakan dana tanggap darurat dan APBN tahun 2021 guna memperbaiki bendungan yang jebol.

"Kondisi ini tak bisa dibiarkan terlalu lama, tapi harus segera dilakukan penanganan darurat, karena sebenarnya bendungan ini sudah direncanakan perbaikan permanen fisiknya dalam dua tahap yang akan mulai dikerjakan pada tahun 2021 dengan total anggaran sebesar Rp61 miliar," ungkap HRD.

Bupati Bireuen 2012-2017 itu menyebutkan,  pada tahap pertama akan dikucurkan anggaran senilai Rp 30 miliar.

"Kemarin pada reses bulan lalu, bersama tim saya sudah pernah berkunjung ke Bendungan Krueng Pase di Kecamatan Meurah Mulia untuk melihat kerusakan yang terjadi pada fisik bendungan. Kami perkirakan, kalau tidak segera diperbaiki dipastikan akan jebol. Sehingga ini menjadi program prioritas dan akan mulai dikerjakan pada tahun 2021," jelas H Ruslan.

Pada kesempatan yang sama, Wamen PUPR Jhon Wempi Wetipo juga mengatakan, sambil menunggu pekerjaan di tahun 2021, maka kerusakan bendung ini harus segera ditanggulangi secara darurat. 

"Satu atau dua minggu ke depan, penanganan darurat sudah harus dilakukan. Menyangkut berapa kebutuhan anggaran untuk penanganan darurat silahkan bertanya kepada pihak balai yang ada di sini," harap Wamen.

Kedatangan Wamen PUPR ke Aceh dalam rangka meninjau dan penanganan banjir di sejumlah wilayah Aceh.

Dikatakan Jhon, pihaknya banyak menerima laporan dari HRD bahwa warga Aceh sedang dilanda bencana banjir dan mengalami berbagai dampak dari bencana tersebut.

Selain itu, H Ruslan M Daud juga mengungkapkan, dirinya menerima banyak laporan dari masyarakat di pantai Timur-Utara Aceh terhadap dampak bencana banjir yang terjadi beberapa hari lalu.

"Ada yang melaporkan sekolah dan lahan pertanian terendam, sungai meluap, tanggul sungai dan bendung jebol, permukiman warga kebanjiran dan berbagai dampak lainnya. 
Berdasarkan laporan tersebut, saya berupaya membangun komunikasi dengan Pak Menteri PUPR untuk melaporkan bencana banjir yang dialami warga Aceh. Alhamdulillah langsung direspon dan meminta Pak Wakil Menteri untuk berkunjung ke Aceh, sedangkan Pak Menteri harus meninjau banjir yang terjadi di Sumatera Barat. Alhamdulillan hari ini kami sudah sampai ke lokasi," ujar HRD

Putra asli Bireuen itu juga menambahkan, kunjungan kali ini berbeda dengan kunjungan sebelumnya pada masa reses. Kali ini ia bersama Wamen PUPR khusus untuk memantau sejumlah infrastruktur yang terdampak banjir, infrastruktur yang menjadi kewenangan pusat tentunya.

"Alhamdulillah Pak Wakil Menteri sudah memerintahkan pihak balai untuk melakukan penanganan darurat pada Bendungan Krueng Pase yang jembol kemarin. Perbaikan darurat sudah harus dilakukan pada satu atau dua minggu ke depan. Sementara pembangunan permanen dilakukan pad tahun 2021 dengan anggaran APBN," terang HRD.

Diagendakan, dalam kunjungan kerja Wamen PUPR dan HRD, selain meninjau infrastruktur berdampak banjir di Kabupaten Aceh Utara, juga akan berkunjung ke Kabupaten Aceh Timur, Rabu (9/12) guna meninjau Sungai Arakundo dan jembatan di Peureulak, serta sejumlah rumah warga yang sedang dibangun melalui aspirasi, yakni rumah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). [SR]


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru