Anggota DWP Aceh Harus Mendukung Kinerja Suami
Hal itu disampaikan Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Dyah Erti Idawati saat membuka Rapat Kerja (Raker) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh tahun 2020 dalam rangka Penataan Organisasi dan Penetapan Rencana Kerja, bertempat di Aula DWP, Lampineung, Rabu (25/11/2020).
"Saya ingatkan kembali Dharma Wanita Persatuan dibentuk, salah satu tujuannya agar para istri PNS bisa lebih mengetahui dan memahami, serta bisa merasakan beban dari berbagai tugas yang harus dipikul oleh para suami selaku seorang pegawai pemerintah," kata Dyah.
Dukungan dari para istri, kata Dyah, sangat berkontribusi besar dalam menunjang kualitas kinerja yang akan diperlihatkan suami di tempatnya bekerja. Dan itu berkolerasi pula pada kemajuan pembangunan yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Aceh saat ini.
Di sisi lain, DWP sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan, juga dituntut untuk dapat memberi perhatian kepada lingkungan sekitarnya dengan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Sehingga menuntut anggota DWP Aceh untuk terus dapat mengaktualisasikan dan memberdayakan diri untuk dapat menghadapi tantangan zaman yang kompleks.
"Para istri ASN dituntut untuk dapat lebih memahami perannya sebagai seorang istri, sekaligus ibu yang memberikan pendidikan awal bagi anak-anak dalam keluarga, dan juga sebagai anggota masyarakat yang juga memiliki hak dan kewajiban dalam hidup berbangsa dan bernegara. DWP Aceh tentu dapat menjalankan peran tersebut dengan memulainya dari keluarga besar ASN yang ada di Aceh," ujar Dyah.
Oleh sebab itu, Dyah selaku Ketua Tim Penggerak PKK Aceh mendukung DWP dan siap bekerjasama dengan dalam menjalankan program pembinaan keluarga, kesehatan keluarga, dan juga pemberdayaan perempuan.
"Dengan jumlah ASN di Aceh yang cukup banyak, bisa dibayangkan betapa besarnya daya dorong untuk pemberdayaan perempuan dan keluarga di daerah kita, untuk membangun itu kita harus bersinergi."
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Safrida Yuliani Taqwallah, mengatakan Anggota DWP Aceh juga harus memiliki jiwa sosial tinggi dengan menjadi pribadi yang peka terhadap kondisi moral dan sosial di masyarakat saat ini. Sebab, organisasi yang beranggotakan istri Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut dinilai mampu menjadi agen perubahan sosial.
"Dengan jumlah anggota yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia, DWP bisa menjadi salah satu kekuatan yang potensial untuk menjadi pilar pembangunan nasional. Jadi setiap anggota DWP mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mendukung pemerintah dengan cara melaksanakan program-program kerja sesuai bidang masing-masing," kata Safrida.
Untuk itu, DWP harus terus berada di samping pemerintah dalam mendorong kemajuan bangsa melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan. "Ini memang sebuah tantangan tersendiri bagi setiap anggota DWP, karena di sisi yang lain kita juga diharapkan bekerja secara profesional dan mampu memberikan yang terbaik,"
Selain itu, Ia juga mengingatkan kepada seluruh anggota DWP agar terus membantu upaya pemerintah dalan memberantas COVID-19. Dengan mengajak keluarga dan masyarakat di sekitar agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.[]
Ket foto :
Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Dyah Erti Idawati saat membuka Rapat Kerja (Raker) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh tahun 2020 dalam rangka Penataan Organisasi dan Penetapan Rencana Kerja, di Aula DWP, Lampineung, Banda Aceh, Rabu (25/11/2020)