Ini Formula Gus Menteri untuk Reborn Ekonomi Desa Pasca Covid-19

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar 

Mursyidan, Konsultan Pendamping Wilayah (KPW) I Aceh, Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal P3MD Aceh 

Jakarta- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar sudah menyiapkan formula untuk menyongsong reborn (kebangkitan-red) ekonomi desa pasca Covid-19. 

Hal tersebut disampaikan Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri ini saat menjadi keynote speaker pada Webinar Nasional Pedesaan bertemakan "Mendayagunakan Modal Desa; Untuk Menggerakkan Ekonomi Nasional" yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kamis (10/6/2020).

Gus Menteri menyiapkan beberapa formula untuk menyongsong reborn ekonomi desa pasca Covid-19 dengan memaksimalkan desa wisata, produk-produk pertanian, pemasaran online dan permodalan BUMDes.

"Akan terjadi ledakan warga desa atau daerah-daerah wisata desa akan mendapatkan kunjungan yang cukup maksimal. Ini akan kita antisipasi dengan menggerakkan padat karya tunai desa (PKTD) untuk melakukan pemeliharaan, perawatan, dan penyempurnaan tempat-tempat wisata milik desa," ujar Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

"Kalau itu sudah terjadi betul nanti, reborn-nya pasti nilai ekonomi juga perputaran ekonomi desa akan meningkat. Ketika perputaran ekonomi di desa meningkat maka pendapatan akan naik, karena hampir 100 persen wisata desa itu di bawah naungan badan usaha milik desa (BUMDes)," sambungnya

Di samping BUMDes miliki peluang untuk mendapatkan penambahan aset berupa dana segar dari reborn wisata, lanjut Gus Menteri, BUMDes juga akan mendapatkan penambahan dari reborn produk-produk pertanian yang selama ini agak mengalami penurunan. Di sisi lain dana desa juga bisa digunakan untuk menambah modal BUMDes.

Gus Menteri mengatakan, ekonomi desa  berpeluang lebih cepat untuk melakukan reborn, karena potensi di desa sangat luar biasa.

"Peluang reborn ekonomi desa kita juga sangat luar biasa, misalnya hari ini yang harus terus kita optimalisasi ada kelompok pertokoan di 6.809 desa, ada pasar dengan pembangunan permanen di 6.236 desa, pasar dengan bangunan semi permanen di 8.781 desa, pasar tanpa bangunan di 4.317 desa, hotel di 1.709 desa, penginapan di 3.429 desa, BUMDes di 50.199 desa, yang aktif bertransaksi 37.125 BUMDes," terang mantan Ketua DPRD Jombang ini.

"Selain itu, juga ada lahan intensifikasi di kawasan transmigrasi 1,8 juta Ha yang sudah siap pakai 509 ribu Ha. Lalu ada desa pertanian pangan 65.325 desa dan pertanian non pangan 4.748 desa," tambah Gus Menteri

Dengan potensi desa yang ada, Gus Menteri berkeyakinan bahwa apapun yang perkembangan desa, kesejahteraan desa, kemaslahatan desa, pertumbuhan ekonomi desa adalah kesejahteraan bangsa Indonesia, pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. 

"Kalau kita fokus membangun desa pada hakikatnya kita membangun Indonesia. Karena desa adalah Indonesia dan Indonesia adalah desa," ungkas Gus Menteri. 


Sementara itu di tempat terpisah Konsultan Pendamping Wilayah (KPW) 1 Aceh Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal P3MD Aceh Mursyidan yang mengikuti langsung Webinar Nasional perdesaan tersebut menyatakan menyambut baik terhadap beberapa formula baru reborn (kebangkitan) kembali ekonomi desa pasca pandemi covid19 yang di gagas kemendesa ini.

Dikatakannya, "di Aceh sendiri beberapa BUMG juga terkena dampak langsung pandemi yang sangat berbahaya ini, tercatat beberapa BUMG yang selama ini sudah mulai berkembang usahanya merasakan dampak langsung dari virus Corona ini, mayoritas sekali yang unit usahanya pengelolaan wisata desa seperti Wisata Bur Telege kampung Bale Hakim bujang di Aceh tengah, usaha water boom di Gampong Peunaga pasir Meurebo di Aceh barat, wisata pantai Kuta Timu di kota Sabang, Wisata Pantai Pangah Ie Rhoeb Gandapura, Pantai Jangka Kabupaten Bireuen dan lain sebagainya," ungkap Mursyidan.

Unit usaha BUMG selanjutnya yang juga berdampak langsung adalah usaha mini market desa, usaha jualan, coffe dan kuliner. 

"Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu pemerintah Aceh sudah menetapkan beberapa kabupaten/kota di Aceh menjadi zona hijau dan Insya Allah kita doakan bersama juga menyusul kabupaten/kota lainnya,"

Pihaknya, optimis Reborn ekonomi desa terutama sekali melalui BUMG dengan dukungan formula baru dari Bapak Menteri Gus Halim Iskandar ini akan semakin mempercepat langkah pengembangan BUMG BUMG kita.

"Yang terpenting bagi kita sekarang adalah berdoa sembari tetap berusaha mengikuti prosedur kesehatan yang berlaku, Insya Allah musibah pandemi ini segera berlalu. Kebangkitan ekonomi Gampong akan kembali bergelora sesuai dengan hakekat dan tujuan pembangunan desa yang tertuang dalam UU nomor 6 Tahun 2014 tentang desa," pungkas Mursyidan. [REL/ SR]









Postingan Lama
Postingan Lebih Baru