BANDA ACEH - Suara deru mesin motor berpadu dengan sorak sorai ribuan penonton memenuhi kompleks Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Minggu (19/10/2025). Di bawah langit Banda Aceh yang cerah, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah secara resmi membuka Turnamen Road Race Pemerintah Aceh 2025, ajang bergengsi yang mempertemukan para pembalap terbaik dari berbagai daerah.
Sebanyak 250 pembalap dari berbagai klub motor di Aceh dan Sumatera Utara beradu kecepatan di lintasan. Mereka bersaing dalam 15 kelas balapan, mulai dari kelas pemula hingga profesional. Sorak penonton, bendera start yang dikibaskan, dan aroma adrenalin membuat suasana stadion berubah menjadi panggung penuh energi.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Fadhlullah menegaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah pembinaan dan pencarian atlet otomotif unggul Aceh.
"Di sinilah Anda bisa mengadu skill. Ajang ini merupakan upaya untuk menjauhkan generasi muda dari balap liar," ujar Fadhlullah.
Ia menekankan pentingnya penyaluran bakat otomotif ke arah yang positif, dengan kompetisi resmi yang menjunjung tinggi aturan dan keselamatan. Pemerintah Aceh, kata dia, berkomitmen mendukung pembinaan olahraga otomotif sebagai bagian dari pembangunan karakter dan prestasi generasi muda.
Selain adu cepat, Fadhlullah mengingatkan para peserta untuk tetap menjunjung tinggi sportivitas dan semangat kebersamaan.
"Jaga kekompakan dan silaturahmi di antara sesama pembalap. Dan kepada wasit, kami harap dapat menilai dengan adil," katanya di hadapan peserta dan penonton.
Semangat kebersamaan tampak di area paddock, di mana para pembalap muda berdiskusi dengan mekanik mereka, berbagi tips teknis, hingga bercanda ringan sebelum race dimulai.
Dorong UMKM dan Ekonomi Lokal
Tak hanya menjadi ajang olahraga, turnamen ini juga membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Ribuan penonton yang hadir memadati area stadion, sekaligus menggerakkan roda UMKM lokal yang menjual makanan, minuman, dan cendera mata.
Fadhlullah berharap momentum seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan. "Kami juga berharap lewat acara ini berbagai sektor UMKM di Aceh dapat terbantu dan berkembang," pungkasnya.
Turnamen road race tahun ini menjadi bukti bahwa olahraga otomotif semakin diminati di Aceh. Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme masyarakat, ajang ini diharapkan mampu melahirkan pembalap muda berbakat yang dapat membawa nama Aceh di level nasional bahkan internasional.
Sorak penonton yang tak henti-hentinya menggema menjadi tanda bahwa semangat kompetisi dan kebersamaan masih hidup di bumi Serambi Mekkah.
Sebanyak 250 pembalap dari berbagai klub motor di Aceh dan Sumatera Utara beradu kecepatan di lintasan. Mereka bersaing dalam 15 kelas balapan, mulai dari kelas pemula hingga profesional. Sorak penonton, bendera start yang dikibaskan, dan aroma adrenalin membuat suasana stadion berubah menjadi panggung penuh energi.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Fadhlullah menegaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah pembinaan dan pencarian atlet otomotif unggul Aceh.
"Di sinilah Anda bisa mengadu skill. Ajang ini merupakan upaya untuk menjauhkan generasi muda dari balap liar," ujar Fadhlullah.
Ia menekankan pentingnya penyaluran bakat otomotif ke arah yang positif, dengan kompetisi resmi yang menjunjung tinggi aturan dan keselamatan. Pemerintah Aceh, kata dia, berkomitmen mendukung pembinaan olahraga otomotif sebagai bagian dari pembangunan karakter dan prestasi generasi muda.
Selain adu cepat, Fadhlullah mengingatkan para peserta untuk tetap menjunjung tinggi sportivitas dan semangat kebersamaan.
"Jaga kekompakan dan silaturahmi di antara sesama pembalap. Dan kepada wasit, kami harap dapat menilai dengan adil," katanya di hadapan peserta dan penonton.
Semangat kebersamaan tampak di area paddock, di mana para pembalap muda berdiskusi dengan mekanik mereka, berbagi tips teknis, hingga bercanda ringan sebelum race dimulai.
Dorong UMKM dan Ekonomi Lokal
Tak hanya menjadi ajang olahraga, turnamen ini juga membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Ribuan penonton yang hadir memadati area stadion, sekaligus menggerakkan roda UMKM lokal yang menjual makanan, minuman, dan cendera mata.
Fadhlullah berharap momentum seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan. "Kami juga berharap lewat acara ini berbagai sektor UMKM di Aceh dapat terbantu dan berkembang," pungkasnya.
Turnamen road race tahun ini menjadi bukti bahwa olahraga otomotif semakin diminati di Aceh. Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme masyarakat, ajang ini diharapkan mampu melahirkan pembalap muda berbakat yang dapat membawa nama Aceh di level nasional bahkan internasional.
Sorak penonton yang tak henti-hentinya menggema menjadi tanda bahwa semangat kompetisi dan kebersamaan masih hidup di bumi Serambi Mekkah.