JAKARTA – Pemerintah resmi meluncurkan Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi, sebuah inisiatif besar yang dirancang untuk menjembatani para lulusan baru (fresh graduate) agar memiliki keterampilan dan pengalaman kerja sebelum benar-benar terjun ke dunia profesional.
Program yang diluncurkan di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Senin (20/10/2025), itu diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara bertajuk "Pembukaan Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi – Batch 1".
"Alhamdulillah, puji syukur pada hari ini kita dapat meluncurkan Program Pemagangan Nasional sebagai bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5. Ini adalah program pertama di tahun ini dan akan terus kita lanjutkan tahun depan," kata Airlangga dalam sambutannya.
Menurut Airlangga, program ini hadir untuk menjawab kesenjangan antara supply dan demand tenaga kerja, di mana banyak lulusan perguruan tinggi belum memiliki pengalaman kerja yang sesuai kebutuhan industri.
"Biasanya lowongan diisi oleh lulusan yang sudah berpengalaman, sementara fresh graduate kesulitan karena belum punya pengalaman kerja. Nah, di sinilah peran program magang ini: menjembatani agar mereka siap kerja," jelasnya.
20 Ribu Peserta Tahap Pertama, Siap Ditempatkan di Ribuan Perusahaan
Program magang nasional batch pertama telah diikuti oleh 1.668 perusahaan yang membuka 26.181 posisi magang di platform Maganghub. Dari 156.159 pelamar, sebanyak 14.913 peserta dinyatakan lolos seleksi gelombang pertama, sementara gelombang kedua masih berjalan untuk melengkapi kuota 20 ribu peserta batch 1.
Selama magang, peserta akan menerima uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tanpa potongan apa pun, serta dilengkapi perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Airlangga menekankan pentingnya tanggung jawab perusahaan mitra untuk tidak hanya memberikan pengalaman teknis, tapi juga membentuk karakter dan etos kerja.
"Peserta magang harus dibimbing, dilibatkan dalam proyek nyata, dan diberikan fasilitas serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman," pesannya.
Kepada para peserta magang, Airlangga memberi pesan inspiratif agar mereka memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
"Tunjukkan inisiatif tinggi, haus akan ilmu, dan bangun jaringan kerja. Relasi yang baik akan menunjang karier ke depan. Jaga nama baik diri dan almamater kalian," ujar Airlangga.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang telah merealisasikan program ini dan mengajak Komisi IX DPR RI untuk terus mengawal implementasinya.
Sebagai simbol dimulainya program, dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Magang oleh tiga peserta dan tiga perusahaan besar, yakni Telkom Indonesia, Panasonic Manufacturing Indonesia, dan Bank BNI.
Batch 2 Siap Dibuka November, Kuota Diperbesar Jadi 80 Ribu Peserta
Melihat antusiasme tinggi pada batch pertama, pemerintah akan membuka pendaftaran Batch 2 pada awal November 2025 dengan kuota empat kali lebih besar, yakni 80 ribu peserta.
"Kuota 100 ribu peserta itu angka minimal. Kalau bisa lebih cepat, kita gas lagi. Nanti akan lebih banyak perusahaan yang ikut, bukan hanya dari Pulau Jawa, tapi dari seluruh Indonesia," tegas Airlangga.
Dengan program ini, pemerintah berharap lulusan perguruan tinggi tak lagi terjebak dalam dilema klasik "butuh pengalaman untuk bekerja, tapi butuh kerja untuk dapat pengalaman".
Program Pemagangan Nasional menjadi jembatan nyata menuju generasi muda yang siap kerja, kompetitif, dan berdaya saing global. []
Program yang diluncurkan di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Senin (20/10/2025), itu diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara bertajuk "Pembukaan Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi – Batch 1".
"Alhamdulillah, puji syukur pada hari ini kita dapat meluncurkan Program Pemagangan Nasional sebagai bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5. Ini adalah program pertama di tahun ini dan akan terus kita lanjutkan tahun depan," kata Airlangga dalam sambutannya.
Menurut Airlangga, program ini hadir untuk menjawab kesenjangan antara supply dan demand tenaga kerja, di mana banyak lulusan perguruan tinggi belum memiliki pengalaman kerja yang sesuai kebutuhan industri.
"Biasanya lowongan diisi oleh lulusan yang sudah berpengalaman, sementara fresh graduate kesulitan karena belum punya pengalaman kerja. Nah, di sinilah peran program magang ini: menjembatani agar mereka siap kerja," jelasnya.
20 Ribu Peserta Tahap Pertama, Siap Ditempatkan di Ribuan Perusahaan
Program magang nasional batch pertama telah diikuti oleh 1.668 perusahaan yang membuka 26.181 posisi magang di platform Maganghub. Dari 156.159 pelamar, sebanyak 14.913 peserta dinyatakan lolos seleksi gelombang pertama, sementara gelombang kedua masih berjalan untuk melengkapi kuota 20 ribu peserta batch 1.
Selama magang, peserta akan menerima uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tanpa potongan apa pun, serta dilengkapi perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Airlangga menekankan pentingnya tanggung jawab perusahaan mitra untuk tidak hanya memberikan pengalaman teknis, tapi juga membentuk karakter dan etos kerja.
"Peserta magang harus dibimbing, dilibatkan dalam proyek nyata, dan diberikan fasilitas serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman," pesannya.
Kepada para peserta magang, Airlangga memberi pesan inspiratif agar mereka memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
"Tunjukkan inisiatif tinggi, haus akan ilmu, dan bangun jaringan kerja. Relasi yang baik akan menunjang karier ke depan. Jaga nama baik diri dan almamater kalian," ujar Airlangga.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang telah merealisasikan program ini dan mengajak Komisi IX DPR RI untuk terus mengawal implementasinya.
Sebagai simbol dimulainya program, dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Magang oleh tiga peserta dan tiga perusahaan besar, yakni Telkom Indonesia, Panasonic Manufacturing Indonesia, dan Bank BNI.
Batch 2 Siap Dibuka November, Kuota Diperbesar Jadi 80 Ribu Peserta
Melihat antusiasme tinggi pada batch pertama, pemerintah akan membuka pendaftaran Batch 2 pada awal November 2025 dengan kuota empat kali lebih besar, yakni 80 ribu peserta.
"Kuota 100 ribu peserta itu angka minimal. Kalau bisa lebih cepat, kita gas lagi. Nanti akan lebih banyak perusahaan yang ikut, bukan hanya dari Pulau Jawa, tapi dari seluruh Indonesia," tegas Airlangga.
Dengan program ini, pemerintah berharap lulusan perguruan tinggi tak lagi terjebak dalam dilema klasik "butuh pengalaman untuk bekerja, tapi butuh kerja untuk dapat pengalaman".
Program Pemagangan Nasional menjadi jembatan nyata menuju generasi muda yang siap kerja, kompetitif, dan berdaya saing global. []
