PON XXI Aceh - Sumut
Sport
KONI Papua Tengah Sebut Aceh Tunjukkan Toleransi Beragama yang Tinggi
BANDA ACEH – Wakil Ketua Umum KONI Papua Tengah, Caesar Avianto Tunya, menyampaikan kesannya mengenai toleransi beragama di Aceh, yang dikenal sebagai Serambi Mekkah.
Menurutnya, Aceh adalah daerah yang sudah tidak asing baginya, terutama karena pengalamannya ketika Papua menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Saat PON Papua berlangsung, teman-teman dari Aceh pernah meminta bantuan kepada saya, dan itu menunjukkan eratnya hubungan antara daerah," ujar Caesar saat konferensi pers di Media Center Hermes Hotel, Kota Banda Aceh, Rabu (18/9/2024) malam.
Ia juga mengapresiasi Aceh atas pelayanannya yang maksimal dan toleransi beragama yang diterapkan. Caesar mengungkapkan bahwa toleransi tersebut tidak hanya terlihat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam arena olahraga. Khususnya bagi para atlet putri, mereka diberi kebebasan dalam bertanding tanpa terikat aturan yang ada.
"Para atlet putri, khususnya di cabang olahraga Muaythai, dapat berprestasi di Aceh tanpa harus mengikuti ketentuan yang terikat dengan syariat Islam. Ini adalah bentuk nyata dari toleransi yang diberikan Aceh," tambahnya.
Caesar juga menekankan bahwa meskipun Aceh menerapkan syariat Islam, daerah tersebut tetap terbuka dan ramah bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang agama. [] (Adv)
Menurutnya, Aceh adalah daerah yang sudah tidak asing baginya, terutama karena pengalamannya ketika Papua menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Saat PON Papua berlangsung, teman-teman dari Aceh pernah meminta bantuan kepada saya, dan itu menunjukkan eratnya hubungan antara daerah," ujar Caesar saat konferensi pers di Media Center Hermes Hotel, Kota Banda Aceh, Rabu (18/9/2024) malam.
Ia juga mengapresiasi Aceh atas pelayanannya yang maksimal dan toleransi beragama yang diterapkan. Caesar mengungkapkan bahwa toleransi tersebut tidak hanya terlihat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam arena olahraga. Khususnya bagi para atlet putri, mereka diberi kebebasan dalam bertanding tanpa terikat aturan yang ada.
"Para atlet putri, khususnya di cabang olahraga Muaythai, dapat berprestasi di Aceh tanpa harus mengikuti ketentuan yang terikat dengan syariat Islam. Ini adalah bentuk nyata dari toleransi yang diberikan Aceh," tambahnya.
Caesar juga menekankan bahwa meskipun Aceh menerapkan syariat Islam, daerah tersebut tetap terbuka dan ramah bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang agama. [] (Adv)