Penjabat
Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, mengajak semua unsur untuk
membangun komunikasi yang baik dengan pers demi kemajuan daerah. “Saya
mengajak semua elemen, mari berkolaborasi dengan saudara kita wartawan
untuk meng-update pencapaian yang kita lakukan agar semua informasi
ter-update," kata Azwardi.
Hal itu disampaikan Azwardi dalam
sambutannya saat membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan serta
Sosialisasi Kode Etik Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Aceh Utara – Lhokseumawe di aula
Hotel Rajawali Lhokseumawe, Sabtu, 12 November 2022.
Kegiatan itu
diikuti ratusan Kepala Sekolah SD, SMP, dan SMA se-Aceh Utara. Juga
turut menjadi peserta sejumlah wartawan pemula lintas organisasi pers
yang ada di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, mahasiswa pegiat
pers kampus, serta praktisi Humas dari instansi pemerintah, TNI/Polri,
BUMN dan BUMD.
Pj Bupati Aceh Utara Azwardi mengatakan melalui
diklat dan sosialisasi kode etik jurnalistik diharapkan dapat menjadi
jalan pencerdasan bangsa di bidang pers. “Kami merasa bangga dan
apresiasi untuk PWI telah bekerja sama dengan Kepala Sekolah dan
Perguruan Tinggi sehingga lahirlah acara diklat pada hari ini,” kata
Azwardi.
Kata dia, saat ini masih ada anggapan jika dekat dengan
wartawan membuat birokrat atau para guru menjadi repot dan susah diurus.
Anggapan ini salah dan harus diubah. “Wartawan selalu akan mencerdaskan
bangsa, memberi petunjuk yang benar, image men-just negatif harus kita
ubah. Fenomena ini kenapa bisa terjadi, padahal tugas wartawan itu
sangat mulia. Wartawan bisa mengedukasi masyarakat, dengan tulisan
wartawan, pemerintah akan memperbaiki sistem pembangunan di Aceh Utara
yang kurang tepat dan menyentuh masyarakat.”
Lebih lanjut Azwardi
mengatakan, saat ini kita hidup di zaman digital, informasi menyebar
tanpa batas. Sudah menjadi tanggung jawab wartawan untuk mengekspos yang
benar dan objektif.
Kepada para Kepala Sekolah, Azwardi berpesan
agar tidak perlu alergi dengan tugas wartawan. Sebab, wartawan sudah
dibekali dengan kode etik jurnalistik, sama juga dengan ASN juga punya
kode etik. “Jadi, tinggal kita jalankan saja dengan menghindari
gesekan-gesekan dengan awak media. Mari kita kolaboratif dengan para
media, tidak ada yang perlu disembunyikan, misalnya terkait pengelolaan
dana BOS, APBK, Otsus, dan lain-lain.”
Penggunaan dana BOS,
misalnya, dan Otsus, itu tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, kita
melakukan secara transparan. Saya mengajak rekan-rekan wartawan agar
sama-sama membangun Pase, karena sehebat apapun kita tanpa kerja pers
kita tidak bisa.
Banyak hal yang semestinya perlu dipublikasi
oleh saudara (wartawan) agar informasi tersampaikan kepada masyarakat.
Begitu juga kalau ada keluhan dari masyarakat, maka menjadi catatan bagi
kami.
“Sebab, kami pemerintah juga tidak tertutup kemungkinan
adanya kekhilafan dalam pengelolaan pemerintahan, beri masukan untuk
kami untuk memperbaiki, baiknya seperti apa arah kebijakan yang
menguntungkan masyakat di Bumi Malikussaleh ini.”
Birokrasi saat
ini, lanjut Azwardi, sudah lumayan baik, termasuk teritegrasi sistem
penanganan banjir. Di mana dalam waktu yang tidak terlalu lama pihak
Kementerian terkait langsung menurunkan Menteri ke lapangan dan
membangun kembali tanggul yang rusak. Sejumlah tanggul yang rusak waktu
cepat sudah dibangun kembali oleh Kementerian PUPR.
Adanya
pemberitaan yang cepat dan positif dari rekan-rekan wartawan sangat
membantu pemerintah daerah dalam menangani berbagai persoalan, termasuk
dalam penanganan bencana banjir. Azwardi mencontohkan seperti kasus
banjir Lhoksukon, dengan berkat bantuan rekan-rekan wartawan yang terus
meng-update berita, sehingga Menteri PUPR langsung turun ke Aceh Utara.
"Alhamdulillah
banjir kemarin sedikit teratasi, bahkan sampai Menteri turun ke mari
berkat pemberitaan media. Para pemangku kepentingan hadir ke sini.
Alhamdulillah tertangani dengan baik. Kemudian juga mengenai stunting,
sejak saya ke sini bulan Juli lalu di mana angka stunting pada 7,2
persen, Alhamdulillah sekarang turun menjadi 6,1 persen," sebut Azwardi.
Pemberitaan
jalan rusak yang selama ini diangkat oleh beberapa media juga akan
lebih cepat ditanggapi di tingkat Provinsi dan Pusat. “Nah, ini juga
bentuk mengetuk hati para pemangku kepentingan di tingkat yang lebih
tinggi.”
“Terimakasih kepada para rekan jurnalis atas liputan di
Aceh Utara selama ini, info dari sahabat wartawan sangat berguna dalam
perencanaan pembangunan di Aceh Utara."
Kegiatan diklat dan
sosialisasi kode etik jurnalistik juga turut dihadiri unsur Muspida Plus
Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Panitia menghadirkan dua pemateri dari
kalangan wartawan senior, yaitu Ketua Dewan Kehormatan Pers (DKP) Aceh
Tarmilin Usman, SE, MSi, dan praktisi pers Indonesia asal Sumatera
Utara Muhammad Syahrir, M.I.Kom, yang juga mantan Ketua PWI Sumut.
Tarmilin
Usman dalam pemaparannya antara lain mengajak semua elemen terus
menjaga hubungan baik dengan wartawan. Tarmilin meminta agar semua
elemen dapat melayani wartawan dan memberikan hak jawab apabila
didatangi wartawan. Profesi wartawan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor
40 tahun 1999 Tentang Pers, dan lingkup pekerjaan seorang wartawan
diikat dengan Kode Etik Jurnalistik.
"Jangan takut sama
wartawan, dari organisasi manapun kalau dia wartawan harus dilayani,
kalau tidak dilayani nanti wartawan itu menulis sesuka hatinya, yang
rugi nanti Bapak/Ibu. Sekali lagi saya bilang, jangan takut sama
wartawan, karena wartawan itu bukan malaikat pencabut nyawa," tegas
Tarmilin Usman.
Praktisi pers Indonesia asal Medan, Sumut,
Muhammad Syahrir, memberikan pandangan kehadiran pers di tengah-tengah
masyarakat saat ini. Syahrir juga memberi gambaran seperti apa wartawan
yang sepatutnya dilayani atau tidak.
Ketua PWI Perwakilan Aceh
Utara - Lhokseumawe, Sayuti Achmad, mengatakan kegiatan Diklat dan
Sosialisasi Kode Etik Jurnalistik itu dimaksudkan untuk mengedukasi agar
semua pihak mengetahui bagaimana kerja wartawan dan seperti apa kode
etiknya. “Kita berharap semua mitra kerja kita agar lebih cerdas
menghadapi wartawan di lapangan," ungkapnya.[] (/Adv)
Pj Bupati Azwardi : Bangun Komunikasi yang Baik dengan Pers untuk Kemajuan Daerah
- Lebih kecil
- Bawaan
- Lebih besar