Cara Pak Pj Menggebrak Wisata Gunung Salak


Bukan sekadar pemanis kata, bukan pula sekadar lepas dari lidah. Cakap hendaklah serupa bikin. Nah, tekad itulah yang diwujudkan Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, untuk memajukan kawasan wisata Gunung Salak. Keinginan itu diutarakan Azwardi dalam pertemuan-pertemuan awal dengan pejabat setempat, sejak awal dia dipercaya memimpin daerah berjuluk Bumi Malikussaleh ini pada pertengahan Juli 2022.

Kawasan wisata Gunung Salak memang sedang berbenah. Berawal dari perbaikan infrastruktur jalan lintas PT KKA dari Kabupaten Aceh Utara hingga Kabupaten Bener Meriah. Jalan bekas lintasan truk angkutan kayu yang dibangun oleh PT KKA tahun 1980-an itu, sejak tahun 2017 mulai dilapisi aspal mulus. Dari sini bermula jalur penghubung Krueng Geukueh (Aceh Utara) ke Bener Meriah dan Aceh Tengah menjadi lebih plong. Nyaris seperti jalan tol.

Kawasan Gunung Salak yang berada di tengah lintas jalan ini, dulu adalah belantara. Kini menjadi tempat singgah yang memanjakan mata. Kafe-kafe besar dan mewah bertumbuh di sini. Membuat pengunjung betah berlama-lama. Hawa sejuk dan view alam pegunungan yang bikin nyaman. Singkatnya, kawasan ini menyimpan prospek untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi kawasan wisata besar di pedalaman Aceh Utara.

Perihal itu sudah pula dipaparkan oleh Pj Bupati Azwardi, AP, MSi, kepada Penjabat Gubernur Aceh dan sejumlah Anggota DPR RI pada pertemuan di Pendopo Gubernur, Anjong Mon Mata, Banda Aceh, pada Oktober lalu. Azwardi memaparkan grand design pengembangan wisata Gunung Salak sebagai kawasan agrowisata yang dilengkapi sejumlah wahana penunjang.  

Pada akhir Oktober kemarin Azwardi mengajak para pejabat Aceh Utara ke Gunung Salak. Menghadiri rapat di sana. Ini bukan gagasan biasa. Rapat jajaran Pemkab biasanya digelar di aula Kantor Dinas atau di Pendopo Bupati. Kali ini para pejabat diajak ke Gunung Salak. “Ada multiflier effect terhadap ekonomi daerah dengan tumbuhnya kawasan wisata Gunung Salak, ini gebrakan baru Pak Pj Bupati menggelar rapat pejabat di Gunung Salak,” ungkap Hamdani, SAg, MSos, Kabag Humas Setdakab Aceh Utara.

Hal serupa kembali dilakukan Pj Bupati Azwardi pada Rabu, 2 November 2022, menggelar Rapim (rapat pimpinan) yang dihadiri seluruh Kepala Dinas, Kepala Badan, para Asisten, para Camat dan Kabag, di sebuah café di kawasan wisata Gunung Salak. Tepatnya di Café One Refinery di Kilometer 27 Jalan Lintas KKA, Gampong Alue Dua Kecamatan Nisam Antara.
Dipilih tempat di sini tidak lain adalah untuk memajukan destinasi wisata Gunung Salak, menghidupkan UMKN milik masyarakat sekitar Nisam Antara. Bahkan juga akan terbantunya tenaga kerja baru yang bekerja di UMKN-UMKM di Dusun Simpang Jaya Krueng Tuan Kecamatan Nisam Antara. Selain itu juga memberi suasana baru yang sejuk dan nyaman dengan panorama alam Gunung Salak yang indah.  
Hamdani mengatakan, dengan ramainya pengunjung ke Gunung Salak juga akan ada PAD yang masuk ke Aceh Utara dengan perputaran uang di sana. Para pengusaha café juga akan lebih bersemangat dalam  mengembangkan bisnisnya. “Ini menjadi salah satu indikator atau perhatian oleh calon investor saat hendak berinvestasi di lokasi wisata, begitu juga oleh perbankan saat hendak mengucurkan pinjaman modal.”

Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, mengatakan masyarakat bersama pemerintah patut mendukung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah pegunungan ini, yang mudah dijangkau serta tidak butuh waktu yang lama untuk mencapai ke sana. Kawasan wisata Gunung Salak terletak antara Kilometer 27 hingga Kilometer 40 jalan lintas KKA. Dari Lhokseumawe hanya butuh waktu 45 menit. Hal ini juga menjadi pertimbangan bagi penyelenggara acara karena bisa hemat waktu.

Digelarnya Rapim di sini, kata Azwardi, menjadi bukti dukungan besar Pemda dalam pengembangan usaha masyarakat. Bukan hanya di Gunung Salak saja, namun di lokasi Pantai Bantayan Kecamatan Seunuddon juga sangat nyaman menggelar berbagai rapat, diskusi dan sosialisasi. Selain biaya murah, juga tersedia snack atau makanan hasil produksi masyarakat setempat.

Ke depan pengembangan kawasan ini akan terus dipromosikan. Khususnya bagi pejabat-pejabat Aceh Utara terus kita sosialisasikan bahwa siapapun yang mengunjungi daerah ini berarti sudah memberi efek bagi pertumbuhan ekonomi di pedalaman Aceh Utara.

Di lokasi ini juga tersedia satu unit masjid, yaitu Masjid Tgk Abdul Jalil. Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Utara Tgk M Idris, SE, mengatakan pengembangan kawasan wisata Gunung Salak sangat patut mendapat dukungan masyarakat. Tidak ada pelanggaran syariat Islam di sini, apalagi dengan adanya keterlibatan langsung masyarakat setempat.

Tokoh masyarakat  Nisam Antara, Juanda, secara terpisah mengatakan pihaknya sangat berterimakasih dan menyampaikan apresiasi kepada Pj Bupati Aceh Utara yang telah dua kali menggelar kegiatan rapat di kawasan wisata Gunung Salak.

“Kehadiran Pak Bupati dan pejabat-pejabat lainnya sehingga bisa melihat potensi-potensi yang bisa dikembangkan di sini, para pemilik tempat usaha di sini mengelola dengan Islami dan kita harapkan Pemda bisa memudahkan izin usaha, pihak perbankan juga hendaknya bisa memberi kemudahan dan akses modal,” ungkapnya.

Lebih lanjut Juanda juga berharap agar BUMN  terkait hendaknya turut mendukung fasilitas untuk kawasan wisata, terutama jaringan telekomunikasi. “Selama ini kami bersatu padu dengan Muspika dan masyarakat sekitar untuk terus menghidupkan kawasan destinasi wisata Gunung Salak,” ungkap Juanda. [](/Adv)

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru