Diterpa Angin Kencang, Rumah Warga Miskin Desa Cot Puuk Ambruk

Kondisi Rumah Ambruk Milik Rusli Warga Desa Cot Puuk Gandapura, Akibat Diterpa Angin Kencang, Selasa (5/5/2020) sekira pukul 23.15 WIB Malam.
Dinsos Kabupaten Bireuen Menyerahkan Bantuan Masa Panik Berupa Sembako, Bahan Bangunan dan Seng kepada Korban Rumah Ambruk di Desa Cot Puuk Kec.Gandapura, Rabu (6/5/2020)

KABAR ACEH | Bireuen- Akibat intensitas curah hujan tinggi dan angin kencang sejak beberapa hari terakhir, tepatnya Selasa (5/5/2020) sekira pukul 23.15 WIB malam, satu unit rumah konstruksi kayu ambruk rata dengan tanah. Rumah beratap daun rumbia dan dinding pelepah rumbia tersebut berada di Dusun Jamuda, Gampong Cot Puuk Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen.

Namun peristiwa naas tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa dikarenakan pemilik rumah dan anak-anaknya sudah lebih dulu keluar rumah, ketika menyadari rumah mereka sudah mulai miring ke arah barat hingga akhirnya ambruk rata dengan tanah.


Kondisi Sesaat Setelah Ambruk  Rumah Warga Desa Cot Puuk Kec. Gandapura, Selasa (5/52020) sekira pukul 23.15 WIB malam

Hal itu dikatakan Keuchik Gampong Cot Puuk A Thaleb AR kepada kabaraceh.co, Rabu (6/5/2020) saat dijumpai dilokasi paska kejadian. 

Ia menambahkan, rumah ambruk tersebut milik Rusli Idrus (52), tukang becak yang dihuni bersama isterinya Aisyah Arahman (36) serta empat orang anaknya.

"Rumah ini milik Rusli yang sehari hari pekerjaannya tukang becak yang ditempati bersama isterinya Aisyah Arahman dan 4 orang anaknya," ujar Keuchik A Thaleb AR yang turut didampingi Petua Duson setempat Bustami.

Ketika ditanya kabaraceh.co, kenapa masih ada rumah warga yang kondisi tidak layak huni seperti ini, bukankah sejak 2017 sudah gencar dilakukan rehab rumah tidak layak huni baik dengan Dana Desa maupun dengan APBK bahkan APBA. Menjawab wartawan, Keuchik A Thaleb AR menjelaskan, pada tahun 2018 di Desa kami sudah dua unit dibangun rumah layak huni kontruksi permanen dengan dana desa, dan tahun ini kami pun sudah menganggarkan dana untuk rehab rumah warga miskin lainnya. Sedang rumah yang ambruk, tanah letak rumah bukan milik yang punya rumah, jadi terkendala untuk dibangun atau direhab.

"Lokasi rumah yang ambruk ini, tanahnya (pertapakan rumah) bukan milik yang punya rumah, tapi masih status pinjam pakai. Jadi tidak bisa dibangun dengan dana desa atau lainnya. Insya Allah begitu tanah ini sah menjadi milik korban (Rusli-red) yang katanya bulan ini dilunasi, akan kami usahakan bangun rumah oleh gampong,"

"Sementara ini koban sekeluarga kami tempatkan tinggal sementara di balai pengajian milik gampong," ungkap A Thaleb yang juga hadir dilokasi anggota DPRK Bireuen Ismail Adam dan Kapolsek Gandapura Ipda Melisa, S.Tr.K.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Bireuen, Mulyadi, SE, MM dan Kabid Rehabilitasi dan Jaminan Sosial, Faisal Kamal, S.Sos, serta pengendali Posko Tagana Bireuen, Zulfikar, menyebutkan, sebelum kejadian, kawasan kota Bireuen hingga ke Kecamatan Gandapura dilanda hujan deras yang disertai angin kencang hingga malam hari. 

"Tepatnya pukul 23.30 WIB malam, diperoleh informasi rumah korban ambruk dan rata dengan tanah dan hari ini kami turun langsung ke lokasi," kata Faisal Kamal setelah menyerahkan bantuan masa panik, sejumlah bahan pokok, bahan bangunan 10 tripleks dan  seng, langsung diterima korban di lokasi, Rabu (6/5) pagi. [SR]


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru