Kunker di Bireuen, Mendes Abdul Halim: Keuchik Jangan Memikirkan Satu Periode tapi Tiga




Menteri Desa Drs.Abdul Halim Iskandar, M.Pd didampingi H Ruslan M.Daud (HRD) Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKB asal Aceh, Plt Bupati Bireuen Dr. Muzakkar A Gani, SH, M.Si saat Menyerahkan Bantuan Modal Usaha kepada BUMG Meunasah Nibong Kecamatan Peusangan, diterima oleh Keuchik setempat didampingi Camat Peusangan Ery Seprinaldi, S.STP, M.Si, Sabtu (14/3/2020)/ Foto: SR

KABAR ACEH | Bireuen- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd, memberikan sambutan dan arahan terkait dana pengelolaan dana desa kepada Keuchik, Tuha Peut dan perangkat desa se-Kabupaten Bireuen yang berhadir di Gedung AAC Ampon Chiek Peusangan, Bireuen, Sabtu (14/3/2020) sore.

Kehadiran Menteri Desa di Gedung tersebut, sepulang kunkernya di Bener Meriah, dan sekira pukul 14.30 tiba di Pendopo Bupati Bireuen guna dilakukan penyambutan oleh Bupati dan di Peusijuk Imam Besar Masjid Agung Bireuen.
Mendes Abdul Halim yang mengenakan pakaian khas adat Aceh, selanjutnya bertolak ke gedung AAC Ampong Chiek Peusangan, disana sudah disambut seribuan masa yang terdiri dari para Keuchik, Tuha Peut, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Mendes Abdul Halim, saat Menerima Cendera Mata dari Pemkab Bireuen yang diserahkan Plt Bupati Bireuen Dr.Muzakkar A Gani, SH, M.Si, didampingi H Ruslan M.Daud (HRD), Sabtu,(14/3/2020) di Gedung AAC Ampon Chik Peusangan, Bireuen/ Foto: SR

Plt Bupati Bireuen, Dr. Muzakkar A Gani, M.Si, dalam sambutannya, memaparkan perjalanan dana desa dan sejumlah perolehan prestasi nasional yang diraih Kabupaten Bireuen.

"Perjalanan dana desa di Kabupaten Bireuen boleh dibilang cukup baik selama kurun waktu lima tahun periode pertama kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo. Dimana Pemkab Bireuen dari  2015 sampai 2019 telah memperoleh dana desa lebih kurang sejumlah Rp. 1.626.000.000.000,- (1,6 Trilyun), yang telah kita salurkan ke 609 gampong di 17 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen," sebutnya.

"Bireuen juga mendapatkan apresiasi pada tahun 2015 saat dana desa dikucurkan pertama kali oleh Marwan Jafar selaku Menteri Desa PDTT pada waktu itu. Karena termasuk dalam Kabupaten/Kota yang tercepat dalam proses penyaluran dana desa kala itu," imbuh Muzakkar, (sambil menoleh kearah H Ruslan M Daud dan melontarkan kata kata pujian selama HRD menjabat Bupati Bireuen).

Plt Bupati juga menambahkan, "Sejumlah prestasi juga diperoleh Kabupaten Bireuen dalam kurun waktu lima tahun penyaluran dana desa, diantaranya, Juara 2 Penghargaan tingkat nasional Lomba Inovasi Desa yang dimenangkan oleh Gampong Jangka Alue Bi Kecamatan jangka yang diserahkan oleh Kemendes PDTT pada tahun 2019 lalu,"

"Juara 1 dan 2 Tingkat Provinsi Lomba Ketahanan Keluarga oleh Gampong Keude Tambu Kecamatan Simplang Mamplam dan Gampong Awe Geutah Paya Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Tahun 2019, Juara 3 Lomba unggulan Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi oleh  Gampong Paya Rangkuluh Kecamatan Kutablang tahun 2019, Juara 2 Tingkat Provinsi Penghargaan Posyandu Integrasi oleh Gampong Blang Kecamatan Pandrah Tahun 2017, Juara 1 Tingkat Provinsi Lomba Desa/Prodeskel oleh Gampong Jangka Alue Kecamatan Jangka dan finalis Lomba Desa/Prodeskel tingkat Nasional pada tahun 2017, Juara 1 Tingkat Provinsi penghargaan Lomba Bunda PAUD oleh Gampong Raya Tambo Kecamatan Peusangan dan Juara 1 Tingkat Nasional pada tahun 2017,"

"Prestasi yang diperoleh tersebut tidak terlepas dari inovasi dan kreativitas para Keuchiek. Penggunaan dana desa salah satunya digunakan untuk pemberdayaan bidang tersebut yang penghargaannya diserahkan langsung oleh Bapak Menteri kepada kami di Hotel Merlyn park Jakarta pada tanggal 26 November yang lalu," ungkap Muzakkar.

Lanjutnya, "Selain berbagai prestasi di atas, dana desa juga telah berhasil mendongkrak perekonomian masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat yaitu Badan Usaha Milik gampong (BUMG) yang berjumlah 113 dengan berbagai jenis usaha yang meliputi pakan ikan kerapu, pakan ternak, minimarket, toko kelontong, persewaan alat perkawinan, meeting room, usaha pengangkutan dan lain sebagainya sesuai dengan potensi unggulan dan potensi desa setempat," terang Plt Bupati Bireuen.

Pada kesempatan yang sama, H Ruslan M Daud (HRD) anggota DPR RI yang mendampingi Menteri Desa selama kunjungan nya ke Aceh, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada masyarakat Kabupaten Bireuen, khususnya para Keuchik dan Tuha Peut dan perangkat gampong yang berhadir.

"Hari ini bapak Menteri sudah ada dihadapan kita, beliau sudah menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Bireuen ditengah tengah kesibukannya yang luar biasa. Kehadiran bapak Menteri disini, tentu membawa angin segar bagi perangkat desa,"

H Ruslan M Daud (HRD) Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKB asal Bireuen Aceh, saat Memberi Sambutan Kunjungan bersama Menteri Desa PDTT di Bireuen dengan para Keuchik, Tuha Peut dan Perangkat Gampong se-Kab.Bireuen, Gedung AAC Ampon Chiek Peusangan, Sabtu (14/3/2020)/ Foto: SR

Ruslan yang juga Bupati Bireuen periode 2012-2017 tersebut mengisahkan, "Bireuen di tahun 2015 saat itu, yang pertama melakukan implementasi UUDes nomor 6 Tahun 2014, dan Bireuen tercepat melakukan pencairan Dana Desa bahkan bisa menjadi salah satu Kabupaten percontohan di Indonesia kala itu. Semua itu terjadi karena adanya kekompakan dan kemusyawaratan," ungkap HRD yang disambut aplaus dari Mendes dan Bupati Bireuen, unsur Forkopimda Bireuen, para Keuchik dan Pendamping Desa serta seluruh hadirin yang memadati Gedung ACC Ampon Chik.


Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd, dalam sambutan dan arahannya, mengajak Kepala Desa jangan berpikir satu periode, tapi berpikirlah tiga periode agar pembangunan bisa berkesinambungan.

"Saya selalu mengajak para Kepala Desa sebagai pejabat yang telah diberikan amanah untuk betul betul punya niat ikhlas untuk mensejahterakan masyarakat .Saya yakin kalau niat kita kesana, dampak internal akan positif tidak ada yang negatif.

Positif yang pertama, pasti pak Keuchik dicintai oleh rakyat, positif yang kedua, nanti pada saat Pilkades lagi pak Keuchik dipilih kembali. Imbalannya akan berdampak positif yang lebih luas lagi, kesinambungan pembangunan di desa.

"Untuk itulah saya selalu berharap kepada pak Keuchik jangan hanya berpikir satu periode tapi berpikirlah 3 periode. Satu periode 6 tahun, berarti tiga periode 18 tahun. Kalau memimpin selama 18 tahun pasti pembangunan desa ada kenaikan dan meningkat. Periode satu dan dua terus membangun desa, di periode ketiga pasti akan berpikir untuk meninggalkan jariah selama menjabat dan akan berada di puncak," 

"Bila satu periode kemudian ganti lagi Keuchik, kebijakannya berubah, kalau trafiknya lurus. masih mending, kalau turun karena berubah kebijakan, masyarakat yang dirugikan," terang Mendes.

Selain itu Abdul Halim juga menegaskan, "Kita sudah komitmen dengan Dirjen, Kapolri, Kejaksaan, KPK, terkait pengelolaan Dana Desa, bahwa selagi penyimpangan karena bukan kesengajaan, tapi karena ketidaktahuan administratif, maka penyelesaiannya diupayakan oleh Bupati dengan Inspektorat, tidak perlu masuk aparat penegak hukum," sebutnya.

"Tapi kalau dana desa cair, terus kawin lagi, beli mobil, renovasi rumah dan sebagainya, maka tiada maaf bagimu," tegas Mendes yang disambut tawa dan aplaus para audien yang turut dihadiri, unsur Forkopimda Bireuen, Kapolres Bireuen, Dandim Bireuen serta pejabat Pemkab lainnya.

Ia juga melanjutkan, "Dalam hal ini kami paham dan KPK pun memahami sebab butuh proses yang utuh untuk memahami penggunaan dana desa. Jangankan Kepala Desa, Bupati saja banyak yang belum tentu paham betul dalam mempertanggungjawabkan APBD," pungkas Mendes.

Selanjutnya Mendes dan isterinya bersama rombongan yang didampingi H Ruslan M Daud, (HRD), Dirjen Kementrian Desa Taufiq Madjid dan isteri, Kadis DPMG Aceh Azhari, M.Si, Plt Kadis DPMGPKB Bireuen, Fuadi, Anggota DPRK Bireuen Usman Sulaiman dari PKB Fraksi Juang Bersama, dan Koordinator TPP P3MD Bireuen Mukhlis Aminullah bersama para TA, PD dan PLD, berkunjungan ke BUMG Gampong Meunasah Nibong Kecamatan Peusangan, Bireuen. 

Diketahui,  BUMG ini bergerak pada produksi Aring Babi (tareun bui). Mulanya pembuatan aring babi menjadi usaha kecil rumahan, kali ini produksi aring babi jadi besar dibawah naungan BUMG setempat. 

Pada kesempatan tersebut Menteri Desa dan HRD menyerahkan bantuan modal untuk BUMG tersebut dengan harapan Badan Usaha Milik Gampong setempat dapat meningkatkan produksinya guna bisa mengurangi pengangguran di gampong Meunasah Nibong khususnya. [SR]


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru